Pengguna baru berbelanja di aplikasi Akulaku bisa dapat voucher Rp165.000 lagi Download & Pakai!Pengguna baru berbelanja di aplikasi Akulaku bisa dapat voucher Rp165.000 lagi Download & Pakai!
Indonesia menjadi salah satu pangsa pasar yang diminati banyak developer game. Dengan jumlah penduduk mencapai 275 juta jiwa menjadikan Indonesia kaya akan peminat gim berbagai genre berbeda.
Tak mau ketinggalan, pengembang gim di Indonesia turut berlomba-lomba menghasilkan gim yang dapat dinikmati. Bahkan, beberapa gim lokal ini berhasil tembus ke kancah internasional.
DreadOut menjadi gim horor Indonesia yang populer tak hanya di negara asalnya, melainkan hingga komunitas internasional. DreadOut dikembangkan oleh Digital Happines dan dirilis pada 2014 silam di Steam. Beberapa sekuelnya seperti DreadOut: Keepers of The Dark (2016) dan DreadOut 2 (2020) mendapatkan ulasan yang positif di platform Steam.
Bukan hanya itu saja. DreadOut juga berhasil menjadi salah satu gim Indonesia yang diadaptasi menjadi film dengan judul DreadOut (2019) dan berhasil meraih 381.150 penonton.
Cerita DreadOut bermula ketika sekelompok anak SMA tersesat dalam perjalanan wisata mereka. Mereka kemudian menelusuri sebuah kota yang terbengkalai. Diluar dugaan, ternyata hal mistis menyelimuti tempat ini.
Kawan GNFI akan berperan sebagai Linda dan berjuang mencari cara untuk keluar dari kengerian ini. Smartphone yang dibawa oleh Linda menjadi senjata kuat bagi Kawan untuk melawan makhluk mistis yang mengintai. Berbagai teka-teki juga menanti Kawan dalam melewati tiap tempat angker yang ada.
Kawan bisa membeli gim ini di Steam dengan harga Rp95.999,00 untuk DreadOut (2014), Rp59.999,00 untuk DreadOut: Keepers of The Dark (2016) dan Rp108.999 untuk DreadOut 2 (2020).
Pamali: Indonesian Folklore Horror
Berbicara mengenai hantu dan makhluk mistis di Indonesia sepertinya tidak akan pernah selesai karena keberagaman yang dimilikinya. Hal ini membuat salah satu pengembang lokal, StoryTale Studios, menciptakan gim Pamali yang dirilis bulan Desember 2018 lalu. Bahkan sejak demonya keluar, Pamali telah mendapatkan respon yang cukup positif di kalangan gamer.
Seperti namanya, Pamali yang berarti hal tabu atau perintah yang tidak boleh dilanggar, bercerita tentang keberagaman hantu yang ada di Indonesia.
Cerita pertama, The White Lady, mengisahkan hantu perempuan yang Kawan kenal dengan nama Kuntilanak. Kawan akan berperan sebagai Jaka yang hendak menjual rumah tua keluarganya. Ketika sedang membersihkan rumah itu, Jaka dikejutkan dengan berbagai kejadian mistis yang disebabkan oleh hantu kakak Jaka yang sudah meninggal.
Di gim ini Kawan bisa berinteraksi dengan objek-objek yang ada yang akan membawa ke berbagai ending berbeda.
Di cerita The Tied Corpse, Kawan akan berperan sebagai Cecep seorang penjaga kuburan dan berhadapan dengan hantu pocong. Cerita The Little Devil akan membawa Kawan bertemu sosok tuyul dengan Putri sebagai tokoh utamanya. Cerita keempat yaitu The Hungry Witch, berkisah tentang Kirana, seorang ibu yang sedang hamil dan harus kabur dari makhluk gaib leak.
Kawan GNFI bisa membeli gim ini dengan harga Rp135.065 di Steam. Sedangkan cerita kedua hingga keempat dalam bentuk DLC dengan harga masing-masing Rp16.363.
Itu dia beberapa gim buatan Indonesia yang telah mendunia. Dengan membeli gim-gim ini, Kawan telah mendukung perkembangan gim Indonesia untuk menjadi lebih baik dan berkualitas.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
Siapa bilang hanya game-game buatan luar negeri saja yang bisa mendunia? Tahu nggak sih!? Game buatan karya anak negeri ini-pun bisa dikenal nggak cuma di dalam negeri saja, tetapi bisa mendunia!
Kini, industri game Indonesia nggak kalah keren. Sudah banyak game dari developer lokal yang punya penggemar dari seluruh dunia. Yuk, simak game buatan Indonesia yang mendunia ini bersama Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI), kampus IT terbaik di Bali!
Motte Island adalah game petualangan yang memiliki bumbu horor, di mana karakter utamanya berperan sebagai pembunuh yang mencoba menyelamatkan adik perempuannya. Buat kamu yang suka horor, wajib nyoba game ini!
Ultra Space Battle Brawl
Pengen merasakan sensasi memainkan dua jenis permainan sekaligus menjadi satu? Ultra Space Battle Brawl menggabungkan pong (sejenis tenis) dengan genre fighting game. Dua orang pemain saling lempar bola demi menghancurkan kristal di markas lawan. Game lokal besutan developer Mojiken Studio dan publisher Toge Productions ini sempat dipertandingkan pada Piala Presiden Esports 2020!
Sesuai namanya, game buatan Indonesia ini mengusung tema hantu. Ghost Parade menceritakan tentang Suri yang memanfaatkan kekuatan hantu untuk melalui berbagai rintangan di hutan yang gelap. Game yang satu ini memiliki artwork dan desain menarik yang membuat betah memainkannya.
Developer Game Indonesia yang Mendunia
Berikut ini adalah daftar 9 developer game asal Indonesia yang telah sukses di kancah internasional.
A Space for the Unbound
Untuk Kawan GNFI yang tidak tertarik dengan gim horor, ada gim A Space for the Unbound dari Mojiken Studio dan Toge Productions yang terbit 2023 silam. Gim ini bisa kawan temui di platform Windows, Nintendo Switch, PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, dan Xbox Series X/S.
Mengusung genre slice-of-life, Kawan akan diajak berpetualang bersama pasangan kekasih, Atma dan Raya, dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang menghadang dengan kekuatan supernatural. Atma memiliki kekuatan untuk masuk ke dalam hati orang-orang, sedangkan Raya memiliki kekuatan untuk melakukan hal-hal seperti mengangkat benda, menghentikan orang dengan pikirannya, dan mengubah realitas dunia.
Cerita yang unik dan menarik akan membawa Kawan seolah masuk ke dalam dunia gim dan bermain bersama para karakter utamanya.
Gim ini bisa Kawan beli di Steam dengan harga Rp99.900,00 saja!
Rilis pada 2020 silam, Toge Productions menghadirkan gim yang menghangatkan hati dan santai melalui gim Coffee Talk. Gim yang satu ini juga telah hadir di berbagai platform seperti Windows, macOS, Nintendo Switch, Xbox One, dan PlayStation 4. Pada 2023, Toge Productions merilis sekuelnya, Coffe Talk Episode 2: Bisicus & Butterfly dengan kepopuleran yang tak kalah baiknya.
Kawan akan berperan menjadi seorang barista di sebuah kedai kopi. Selain menyajikan pesanan bagi pelanggan, Kawan akan diajak mendengarkan tiap permasalahan yang dihadapi mereka. Dengan visual pixel yang ciamik dan musik menenangkan, Kawan akan merasa nyaman menikmati dialog antara pelanggan yang datang ke kedai kopi Kawan.
Minuman yang Kawan sajikan nantinya berperan sebagai sarana utama untuk menciptakan alur cerita yang menarik. Karena itu, Kawan juga perlu memerhatikan apa saja yang disukai dari para pelanggan Kawan yang berasal dari berbagai ras manusia dan fantasi.
Coffee Talk bisa Kawan beli di Steam dengan harga Rp84.999,00 dan Coffe Talk Episode 2: Hibiscus & Butterfly dengan harga Rp99.999,00.
Valthirian Arc: Hero School Story
Valthirian Arc: Hero School Story adalah game simulasi petualangan dari Agate Games. Di dalamnya, pemain perlu membangun struktur, fasilitas dan mengelola aktivitas siswa. Selain itu juga ada petualangan dari beberapa siswa dengan berbagai misi.
Coral Island adalah unreleased game dari Stairway Games yang mendapatkan perhatian besar dari komunitas pecinta game simulasi.
Itulah lima game karya anak bangsa yang telah dikenal oleh pecinta game di dunia. Kamu suka main game? Jangan cuma jadi penikmat game, yuk ciptakan game-game seru karya anak bangsa biar bisa mendunia seperti game-game di atas!
Salah satu langkah awal untuk mewujudkan mimpimu mengembangkan game keren adalah dengan berkuliah di program studi Teknik Informatika Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI), kampus swasta terbaik di Bali!
Program studi Teknik Informatika INSTIKI merupakan program studi yang mempelajari tentang ilmu komputer, teknologi perangkat lunak dan aplikasinya di dunia industri, termasuk dalam menciptakan game keren. Pada program studi Teknik Informatika nggak hanya mempelajari berupa konsep dan teori, namun penerapan praktis langsungnya juga. Status program studi Teknik Informatika INSTIKI terakreditasi B dalam surat keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) mengeluarkan surat keputusan No. 3267/SK/BAN-PT/Ak-PPJ/S/V/2021. Yuk kuliah di Bali di INSTIKI, professional IT entrepreneur campus!
Indonesia merupakan negara multikultural yang terdiri atas lebih dari 300 suku bangsa dengan bahasa, budaya, adat kebiasaan, dan kepercayaan yang berbeda-beda. Erat kaitannya dengan kepercayaan, biasanya setiap suku bangsa memiliki setidaknya satu hewan mitologi yang menjadi bagian dari kekayaan kearifan lokal masyarakat. Namun, sering berjalannya waktu, kini keberadaan hewan mitologi di Indonesia mulai tergeser dan telupakan oleh modernisasi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mitologi adalah ilmu tentang bentuk sastra yang mengandung konsepsi dan dongeng suci mengenai kehidupan dewa dan makhluk halus dalam suatu kebudayaan. Makhluk mitologi adalah makhluk yang keberadaanya dituturkan dalam kisah-kisah mitologis, legenda, maupun fabel. Makhluk tersebut juga terkait dengan folklor suatu suku.
Hewan mitologi umumnya bersifat fantastis, baik bentuk maupun kemampuannya. Dikarenakan kisahnya merupakan mitos, keberadaannya dipercayai oleh masyarakat penganut mitologi bersangkutan. Oleh karena itu, orang yang tidak menganutnya dapat menyamakan hewan mitologi sebagai makhluk imajiner (makhluk khayalan). Pada masa kini, makhluk fantastis yang dilaporkan sebagai penampakan dan rumor dikategorikan sebagai kriptid (makhluk yang bersembunyi).
Dalam perkembangannya, makhluk-makhluk dalam legenda dipakai sebagai lambang dan dekorasi bangunan. Makhluk-makhluk ini juga diadaptasi dalam budaya populer, terlebih dalam permainan, novel fiksi fantasi, film-film Hollywood, dan bahkan band power metal.
Sebagai bagian dari mitos, hewan mitologi dipercaya merupakan makhluk yang benar-benar ada oleh penganut mitologi bersangkutan. Makhluk mitologi muncul dalam cerita rakyat, karya seni (patung, dekorasi, dan tari-tarian), dan sebagainya.
Keberadaan makhluk mitologi erat kaitannya dengan kepercayaan dan asal usulnya juga dapat ditelusuri dari kitab yang memuat narasi, yang diyakini kebenarannya oleh pengikutnya. Misalnya dalam Al-Qur’an (kitab suci Islam) disebutkan bahwa bangsa jin diciptakan dari api, sedangkan malaikat diciptakan dari cahaya. Sementara itu, dalam mitologi Hindu yang diuraikan dalam kitab Purana diceritakan bahwa para dewa diyakini sebagai keturunan Aditi (sehingga disebut Aditya), sedangkan para raksasa merupakan keturunan Diti (sehingga disebut Detya).
Sama seperti makhluk-makhluk mitologi dari negara lain, makhluk mitologi di tanah air juga disertai kisah supranatural atau kisah dewa-dewi. Makhluk-makhluk tersebut tidak kalah menarik dari makhluk mitologi Yunani yang sudah dikenal di kancah internasional. Berikut pembahasannya!
Lukisan garuda versi Bali, karya I Made Tlaga, seniman Bali abad ke-19. Lukisan ini sekarang disimpan di Universitas Leiden.
Garuda (Dewanagari: गरुड़; International Alphabet of Sanskrit Transliteration: Garuḍa) atau Garula dalam bahasa Pāli (Dewanagari: गरुळ; International Alphabet of Sanskrit Transliteration: Garula) adalah salah satu makhluk antropomorfis-mitologis dalam Hinduisme, Buddhisme, dan Jainisme.
Menurut agama Hindu, ia merupakan wahana Dewa Wisnu (salah satu Trimurti atau tiga dewa utama); dalam agama Buddha, ia merupakan Dhammapala atau Astasena; dan dalam Jainisme, ia merupakan salah satu Yaksa (dewa pelindung) Tirthankara Shantinatha.
Interpretasi fisik garuda bermacam-macam. Kebanyakan, ia digambarkan bertubuh tertutup bulu emas, berwajah putih, dan bersayap merah. Paruh dan sayapnya mirip yang dimiliki burung elang, tetapi tubuhnya sering kali seperti manusia. Ukurannya besar, sehingga dalam salah satu cerita ia dapat menghalangi matahari.
Kisah garuda terdapat dalam kitab Mahabharata dan Purana yang berasal dari India. Bangsa Jepang juga mengenal makhluk mirip Garuda, yang mereka sebut Karura. Garuda di Thailand disebut sebagai Krut atau Pha Krut. Indonesia dan Thailand menggunakan garuda sebagai lambang negaranya.
Berdasarkan kabar yang beredar di masyarakat, selain di Gunung Salak, Ahool menempati pulau-pulau tropis yang tersebar di Pulau Jawa. Dirinya sering terbang menyerupai kelelawar namun berbentuk raksasa. Wujudnya digambarkan dengan kepala mirip kera, mata yang besar hitam, cakar besar, pada lengan tubuhnya dipenuhi bulu berwarna abu-abu dan mempunyai sayap panjang dengan bentangan mencapai 3 meter.
Ahool sering terlihat jongkok di hutan, dengan sayap tertutup rapat. Hewan mitologi ini diperkirakan adalah makhluk nokturnal, yang sering menghabiskan harinya bersembunyi di gua-gua yang terletak di belakang atau di bawah air terjun.
Saat malam makhluk terbang misterius ini biasanya baru keluar dari gua dan mulai menelusuri sungai-sungai besar untuk mencari ikan sebagai santapannya. Ini artinya bisa jadi Ahool mirip dengan kelelawar, karena tinggal di kegelapan gua dan nokturnal.
Di Afrika, penduduk sekitar menyebut makhluk ini dengan nama Kongamato yang konon berada di daerah Kamerun, barat Zambia, Angola dan Kongo. Sosoknya pun dipercaya warga sekitar sering terlihat pada masa silam. Ada juga teori lain yang menyebut Ahool adalah primata terbang pertama di dunia. Legenda tentang burung raksasa juga telah menjadi bagian dari budaya Amerika bagian utara selama berabad-abad yang dikenal sebagai Thunderbird.
Hingga kini makhluk kriptid Ahool yang sempat diberi nama latin Pteropus boomus ini masih terus menjadi misteri. Apalagi hingga kini belum ada bukti fisik yang menunjukan adanya makhluk hidup seperti Ahool di hutan hujan di Jawa.
Ternyata, Ahool punya kembaran di Maluku yang bernama Orang Bati atau manusia bersayap dengan perawakan menyerupai kera besar dengan sayapnya mirip kelelawar. Makhluk mitologi Indonesia ini diyakini hidup di Gunung Kairatu di pulau Seram dan berkeliaran di malam hari untuk memangsa anak kecil dan hewan ternak sehingga menimbulkan ketakutan bagi para warga desa.
Sama seperti Ahool, Orang Bati juga suka berteriak hingga menciptakan suasana mencekam. Konon, seorang misionaris asal Inggris bernama Tyson Hughes dan anggota timnya yang datang ke Maluku pernah melihat Orang Bati sekitar tahun 1987. Orang Bati yang dikenal sebagai manusia terbang ini juga populer di belahan dunia lainnya seperti Zambia, Papua nugini, dan Kongo.
Patung Rangda, Ratu para Leak.
Dalam mitologi Bali, Leak adalah penyihir jahat. Leak hanya bisa dilihat di malam hari oleh para dukun pemburu leak. Di siang hari ia tampak seperti manusia biasa, sedangkan pada malam hari ia berada di kuburan untuk mencari organ-organ dalam tubuh manusia yang digunakannya untuk membuat ramuan sihir. Ramuan sihir itu dapat mengubah bentuk leak menjadi seekor harimau, kera, babi atau menjadi seperti Rangda. Bila perlu ia juga dapat mengambil organ dari orang hidup.
Leak di Bali kerap diidentikkan dengan perilaku jahat para penganut ajaran kiri atau pengiwa yakni berupa kepala manusia dengan organ-organ yang masih menggantung di kepala tersebut. Leak dikatakan dapat terbang untuk mencari wanita hamil, untuk kemudian menghisap darah bayi yang masih di kandungan. Ada tiga leak yang terkenal. Dua di antaranya perempuan dan satu laki-laki.
Menurut kepercayaan orang Bali, Leak adalah manusia biasa yang mempraktikkan sihir jahat dan membutuhkan darah embrio agar dapat hidup. Dikatakan juga bahwa Leak dapat mengubah diri menjadi babi atau bola api, sedangkan bentuk Leak yang sesungguhnya memiliki lidah yang panjang dan gigi yang tajam. Beberapa orang mengatakan bahwa sihir Leak hanya berfungsi di pulau Bali, sehingga Leak hanya ditemukan di Bali.
Ada seseorang menusuk leher Leak dari bawah ke arah kepala pada saat kepalanya terpisah dari tubuhnya, maka Leak tidak dapat bersatu kembali dengan tubuhnya. Jika kepala tersebut terpisah pada jangka waktu tertentu, maka Leak akan mati. Dalam lontar durganing purwa dinyatakan bahwa terdapat sekitar 35 jenis leak, di antaranya leak pemoroan, leak nengkleng, leak ugig yang semuanya berkonotasi tentang keburukan di penganut ilmu leak itu.
Naga Besukih merupakan sebuah makhluk mitologi yang berasal dan dipercaya oleh rakyat Bali. Kisah tentang Naga Besukih ini juga muncul dalam legenda terciptanya Selat Bali. Konon kabarnya, Naga Besukih bertempat tinggal di bawah kawah Gunung Agung.
Suatu hari, seorang Brahmana sakti bernama Sidi Mantra bertapa di Gunung Agung untuk meminta bantuan Naga Besukih menyelesaikan persoalan utang piutang yang disebabkan oleh Manik Angkeran, anaknya yang suka berjudi. Singkat cerita, sang naga setuju untuk membantunya dengan syarat anak Sidi Mantra harus berhenti berjudi, tetapi ternyata Manik Angekran tidak berubah. Cerita tersebut berakhir dengan terciptanya Selat Bali oleh tongkat milik Sidi Mantra yang memisahkan Pulau Bali dan Pulau Jawa.
Jika Naga Besukih digambarkan sebagai naga yang besar dan sakti, berbeda dengan naga kecil bernama Warak Ngendhog asal Semarang. Warak ngendog merupakan hewan mitologi yang menjadi simbol kerukunan tiga etnis di Semarang.
Warak ini mengambil wujud buraq dengan kepala naga dan berkaki empat seperti kambing yang merupakan perpaduan antara kebudayaan tiga etnis yang ada di Semarang, yaitu Arab, Cina, dan Jawa. Warak ngendog menjadi simbol akulturasi unsur kebudayaan lokal saat Raden Pandanaran menyebarkan Agama Islam di wilayah Semarang.
Biasanya, Warak Ngendhog diarak dalam Festival Kebyaran atau perayaan Dugderan yang digelar untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Warak Ngendhog memiliki tubuh bersisik, mulut bertaring yang menganga, dan wajah yang cukup mengerikan sebagai lambang hawa nafsu yang harus dilawan. Kata “Warak” berasal dari bahasa Arab “wara’i” yang berarti suci, sementara “ngendhog” adalah kata dalam bahasa Jawa yang artinya “bertelur”, yang dilambangkan sebagai pahala dari ibadah puasa.
Suku misterius yang satu ini sangatlah unik karena mereka disebut-sebut menjadi nenek moyang Suku Aceh yang masih hidup. Hanya saja, menemukannya sampai sekarang masih menjadi tugas yang sulit. Pada 2017, ada sebuah video viral beberapa pengendara motor bertemu orang pedalaman dengan tubuh kecil yang berlari dengan sangat kencang, diduga itu adalah anggota Suku Mante.
Mante memiliki fisik yang kerdil dengan tinggi maksimal 1 meter, berkulit sawo matang, dan rambut gimbal yang sangat panjang. Suku ini masih hidup dengan cara primitif dan sangat menutup diri dari manusia, bahkan mereka sangat takut dengan manusia.
Suku Mante diperkirakan termasuk dalam rumpun bangsa Melayu Proto, awalnya menetap di wilayah sekitar Aceh Besar, dan tinggal di pedalaman hutan. Suku-suku asli tersebut diperkirakan beremigrasi ke Aceh melalui Semenanjung Melayu. Dalam legenda Aceh, suku Mante dan suku Karo disebut-sebut sebagai cikal-bakal dari Kawom Lhèë Reutōïh (suku tiga ratus), yang merupakan salah satu kelompok penduduk asli Aceh.
Saat ini, Suku Mante sudah punah atau lenyap karena sudah bercampur dengan suku bangsa pendatang-pendatang lainnya yang datang kemudian. Sampai saat ini, masih belum terdapat bukti ilmiah yang kuat terhadap keberadaan suku ini.
Kuda Sembrani adalah hewan mitologi yang diambil dari cerita legenda masyarakat Nusantara yang menggambarkan seekor kuda bersayap yang dapat terbang dan sangat berani. Dalam cerita pewayangan kuda Sembrani adalah kuda tunggangan Batara Wisnu. Sementara menurut hikayat rakyat Jawa, Sembrani merupakan alat transportasi bagi raja, ratu dan senopati yang konon menurut cerita bila bepergian selalu menggunakan kuda Sembrani agar dapat dengan mudah dan cepat sampai ditujuan.
Dalam budaya populer, kuda Sembrani sering dianggap sama dengan Pegasus, meskipun keduanya berbeda dan Kuda Sembrani tidak memiliki konotasi dari mitologi Yunani. Sebuah padanan yang lebih tepat untuk Kuda Sembrani mungkin adalah Kuda Terbang atau Kuda Mistik.
Nyi Roro Kidul atau Nyai Roro Kidul adalah sesosok roh atau dewi legendaris Indonesia yang sangat populer di kalangan masyarakat Pulau Jawa. Tokoh ini dikenal sebagai Ratu Laut Selatan (Samudra Hindia) dan secara umum disamakan dengan Kanjeng Ratu Kidul, meskipun menurut beberapa kalangan sebenarnya keduanya berbeda.
Dalam mitologi Jawa, Kanjeng Ratu Kidul merupakan ciptaan dari Dewa Kaping Telu yang mengisi alam kehidupan sebagai Dewi Padi (Dewi Sri) dan dewi alam yang lain. Sedangkan Nyi Roro Kidul mulanya merupakan putri Kerajaan Sunda yang diusir ayahnya karena ulah ibu tirinya. Dalam perkembangannya, masyarakat cenderung menyamakan Nyi Roro Kidul dengan Kanjeng Ratu Kidul, meskipun dalam kepercayaan Kejawen, Nyi Roro Kidul adalah bawahan setia Kanjeng Ratu Kidul.
Kedudukan Nyi Roro Kidul sebagai Ratu-Lelembut tanah Jawa menjadi motif populer dalam cerita rakyat dan mitologi, selain juga dihubungkan dengan kecantikan putri-putri Sunda. Nyi Roro Kidul juga dikenal dengan berbagai nama yang mencerminkan berbagai kisah berbeda dari asal-usulnya, legenda, mitologi, dan kisah turun-temurun. Ia lazim dipanggil dengan nama Ratu Laut Selatan dan Gusti Kanjeng Ratu Kidul.
Menurut adat-istiadat Jawa, penggunaan gelar seperti Nyai, Kanjeng, dan Gusti untuk menyebutnya sangat penting demi kesopanan. Orang-orang juga menyebutnya sebagai eyang (nenek). Dalam wujud sejenis putri duyung, dia disebut sebagai Nyai Blorong.
Terkadang orang juga menyebut namanya sebagai Nyai Loro Kidul. Bahasa Jawa loro merupakan sebuah homograf untuk “dua – 2” atau “sakit dan menderita”. Sementara bahasa Jawa rara (atau roro) memiliki arti “gadis”. Seorang ortografer Belanda memperkirakan terjadinya perubahan dari bahasa Jawa Kuno roro menjadi bahasa Jawa baru loro, sehingga terjadi perubahan arti dari “gadis cantik” menjadi “orang sakit”.
Kuyang, Krasue, atau Palasik adalah folklor tentang siluman berwujud kepala manusia dengan isi tubuh yang menempel tanpa kulit dan anggota badan yang dapat terbang untuk mencari darah bayi atau darah wanita setelah melahirkan. Makhluk ini dikenal masyarakat di Kalimantan. Kuyang diceritakan sebagai manusia (wanita) yang menuntut ajaran ilmu hitam untuk mencapai kehidupan abadi.
Pada siang hari, seorang kuyang akan menempuh hidup sehari-hari sebagaimana orang biasa, tetapi biasanya ia mengenakan pakaian jubah. Pada malam hari kuyang akan terbang untuk mencari darah bayi atau darah persalinan untuk dihisap sebagai sarana menambah kekuatan ilmunya. Orang yang melihat kuyang terbang biasanya melihatnya seperti burung besar. Untuk menghadapinya korban perlu menggunakan sapu ijuk atau memukulkan perabot rumah tangga seperti panci atau wajan.
Itu dia makhluk mitologi Indonesia yang berasal dari berbagai daerah. Beberapa makhluk di atas juga lebih dipercaya sebagai setan atau hantu, misalnya saja Kuyang. Apakah menurutmu makhluk-makhluk di atas lebih mengerikan daripada makhluk mitologi dari negara lain?
Industri game di Indonesia telah mengalami pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir. Banyak developer game Indonesia yang berhasil menciptakan karya dan mendapatkan apresiasi tidak hanya dari pasar lokal, tapi juga internasional.
Keberhasilan ini menunjukkan Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing dalam industri game global, baik dari segi grafis, cerita, maupun gameplay.
Agate International
Agate International, developer game Indonesia yang berbasis di Bandung dan didirikan pada tahun 2009, telah menjadi salah satu pengembang terbesar di tanah air. Dengan lebih dari 200 staf, Agate berhasil meraih kesuksesan global melalui game seperti Valthirian Arc: Hero School Story yang rilis di Steam pada 2018, serta Implosion: Never Lose Hope.
Lentera Studio adalah perusahaan game di Indonesia yang dikenal dengan game berbasis cerita yang menyentuh hati. Salah satu game populer dari studio ini adalah Ghost Parade, sebuah game petualangan yang terinspirasi dari mitos dan budaya Indonesia. Game Ghost Parade sendiri telah tersedia di PS4, Nintendo Switch, dan PC melalui Steam.
TouchTen Game yang berbasis di Jakarta, telah menjadi salah satu perusahaan game Indonesia terkemuka sejak didirikan pada tahun 2009.
Berfokus kepada pengembangan game mobile, perusahaan ini terus berkembang dengan merilis beberapa judul yang sukses besar. Game populer seperti Infinite Sky, Warung Chain, dan Fist of Rage, berhasil memperkuat posisi TouchTen di pasar game lokal dan internasional.
Salah satu pencapaian TouchTen yang signifikan adalah game Sushi Chain, yang telah diunduh lebih dari 1,2 juta kali di Apple App Store. Tidak hanya itu, game mereka yang lain, seperti Ramen Chain dan Train Legend, masuk dalam jajaran top 10 game dunia.
Digital Happiness adalah salah satu developer game Indonesia yang patut diperhitungkan, terutama di genre horor. Studio ini meraih ketenaran internasional melalui game horor DreadOut, yang menghadirkan pengalaman unik dalam dunia game.
Game ini mengisahkan petualangan seorang siswi SMA yang harus menghadapi berbagai makhluk gaib dengan menggunakan ponselnya sebagai alat utama. Kombinasi cerita yang mendalam, atmosfer horor yang mencekam, serta gameplay yang tidak biasa membuat DreadOut berhasil menarik perhatian gamer di seluruh dunia.
Keberhasilan DreadOut semakin menonjol setelah YouTuber terkenal, PewDiePie, memainkan dan mengulas game ini yang semakin meningkatkan popularitasnya di pasar global.